Penerapan Posisi Orthopnea Terhadap Penurunan Sesak Nafas Pada Tn. R Dengan TB Paru di Ruang Kenanga RSUD Bayu Asih Kabupaten Purwakarta
Abstract
Tuberkulosis Paru adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru (90%) dibandingkan bagian lain tubuh manusia. Tuberkulosis paru dengan dispnea dapat diobati dan dikurangi dengan beberapa tindakan, antara lain medikasi sesuai indikasi dan salah satu terapi non farmakologi seperti terapi aktif posisi orthopnea. Adapun tujuan dari posisi orthopnea tersebut ialah membantu mengatasi masalah pernafasan dengan memberikan ekspansi dada yang maksimal dan membantu pasien yang mengalami masalah ekshalasi. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian studi kasus untuk menggali mengenai pengaruh penerapan posisi orthopnea pada pasien TB Paru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa massage dengan VCO terbukti dapat Hasil studi kasus menunjukan bahwa ketika diberikan pengaturan posisi orthopnea sebanyak tiga kali 20 menit sehari selama tiga hari berturut turut didapatkan hasil adanya penurunan frekuensi nafas dengan rata – rata penurunan 1 x/m. Dapat disimpulkan bahwa terapi posisi orthopnea tebukti efektif dalam menurunkan sesak nafas pada pasien TB Paru.
Kata kunci: TB Paru, Posisi Orthopnea, Tubercullosis
Full Text:
PDFReferences
S. W. T. C. Rini Septiani, ”Pengaruh Posisi Orthopnea Terhadap Penurunan Sesak pada Pasien TB Paru di Ruang Puspa Indah RSUD Nganjuk,” Jurnal Sabhanga, vol. 1, nr 2, pp. 141-151, 2019.
d. Syafitri H, ”Efektivitas Posisi Orthopnea Terhadap Penurunan Sesak Nafas pad Pasien TB Paru,” Jurnal Keperawatan Prior, vol. 6, nr 1, pp. 50-57, 2023.
R. S. S. Zahro R, ”Efektifitas Posisi Semi Fowler dan Posisi Orthopnea terhadap Penurunan Sesak Nafas Pasien TB Paru,” Journals Ners Community, vol. 8, nr 1, pp. 37-44, 2017.
P. M. H. E Empraninta, ”Pengaruh Penggunaan Posisi Orthopnea terhadap Penurunan Sesak Nafas pada Pasien TB Paru,” Prima Med Sains, vol. 5, nr 1, pp. 57-61, 2022.
L. S. A Sejati, ”Faktor-faktor Terjadinya Tuberkulosis,” Jurnal Kesehatan Masyarakat, vol. 10, nr 2, p. 122, 2015.
d. R Setiarto, ”Penanganan Virus HIV/AIDS,” Deepublish, 2021.
R. Kirana, ”Analisis Pengetahuan Remaja dengan Kejadian HIV AIDS pada Remaja,” Jurnal Inov Peneliti, vol. 3, nr 7, 2022.
d. S.M Insani, ”Analisis Collaborative Governance dalam Penanggulangan HIV/AIDs di Kota Bandung,” Jurnal Ilmu Adm Negara, vol. 4, nr 1, pp. 143-159, 2022.
DOI: https://doi.org/10.63860/hi2202
Refbacks
- There are currently no refbacks.
e ISSN: 3026-0078, DOI: 10.63860/hi 
