Pengaruh Edukasi Kesehatan Dengan Modul Proses Penuaan Terhadap Tingkat Stres Keluarga Dengan Lansia
Abstract
Indonesia mengalami peningkatan jumlah penduduk lansia dari 18 juta jiwa (7,56%) pada tahun 2010, menjadi 25,9 juta jiwa (9,7%) pada tahun 2019, dan diperkirakan akan terus meningkat dimana tahun 2035 menjadi 48,2 juta jiwa (15,77%). Dalam proses penuaan, akan terdapat kemunduran pada lansia yang bersifat fisiologi baik bio, psiko dan sosio lansia. Kemunduran yang dialami pada tubuh lansia akan beresiko mengakibatkan lansia menjadi mudah sakit, mengalami sindroma lansia dan kesakitan sehingga lansia akan sangat bergantung terhadap lingkungannya terutama keluarga sebagai pengasuh terdekat. Dalam proses pemberian asuhan kepada lansia, keluarga seringkali mengalami ketidakmampuan pengendalian diri sehingga mengalami frustasi atau stress. Keluarga sebagai pendukung utama bagi lansia harus mengerti terhadap proses perubahan yang diakibatkan dari penuaan sehingga keluarga akan memiliki koping yang baik ketika merawat lansia. Edukasi kesehatan dengan menggunakan modul merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemahaman keluarga tentang lansia. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh edukasi kesehatan dengan modul proses penuaan terhadap tingkat stress keluarga dengan lansia. Metode yang digunakan adalah non-probability sampling. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan sampel berjumlah 15 responden. Pengumpulan data menggunakan Kingston Caregiver Stress Scale. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji wilcoxon. Hasil uji wilcoxon diperoleh p= 0,005< a =0,05, maka Ho ditolak, dengan tingkat signifikasi 5% maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terhadap tingkat stress keluarga pada sebelum dan sesudah diberikan edukasi modul proses penuaan. Dalam upaya meningkatkan kesehatan lansia sebaiknya pelayanan kesehatan tidak hanya dilakukan kepada lansia saja namun juga kepada keluarga dengan lansia.
Kata Kunci : edukasi; modul; lansia; stress; keluarga
Full Text:
PDFReferences
S. N. Subekti, Keperawatan Usia Lanjut, Purbalingga: Eurika Media Aksara, 2022.
K. RI, ”Pusat Data dan Informasi,” Available: https://pusdatin.kemenkes.go.id, Jakarta, 2014.
A. Rosyidul'ibab M., ”Studi Fenomologi Pengalaman Keluarga Sebagai Primary Caregifer dalam Merawat Lansia dengan Demensia di Kabupaten Jombang,” The Indonesia Journal Of Health Science, vol. 6, nr 1, 2015.
D. S.R, Buku Ajar Keperawatan Gerontik, Yogyakarta: Deepublish, 2015.
L. G. e. al, ”Factors Associated With Higher Caregiver Burden Among Family Caregivers of Elderly Cancer Patients; A Systematic Review,” PubMed NIH, 2017.
Notoatmojo, Metode Penelitian Keperawatan, Jakarta: Rineka Cipta, 2018.
Arifah, Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Modul dan Media Visual terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap, Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Mahmudah, ”Gambaran Tingkat Stres Keluarga Lansia,” Jurnal Keperawatan Jiwa, vol. 2, p. 6, 2018.
B. Akpunne, ”Psycho- social factor and psychological wellbeing of formal caregiver,” European Journal od Humanities and Social Sciences, vol. 34, pp. 1855-1871, 2015.
Donsu, Psikologi Keperawatan, Yogyakarta: PT. Pustaka Baru, 2019.
DOI: https://doi.org/10.63860/hi2306
Refbacks
- There are currently no refbacks.
e ISSN: 3026-0078, DOI: 10.63860/hi 
